Aku, Hujan, dan SNL
Keraguan
mulai meliputiku. Dengan dana yang sangat tipis dan ketidaktahuanku sama sekali
tentang kota Jakarta, membuatku hampir mundur untuk mengikuti kegiatan ini.
Lagi-lagi Allah menolongku lewat bantuan teman-teman SNL lainnya. Pertama kali
menginjakkan kaki di Jakarta, aku bertemu dengan peserta dari Aceh, sayangnya
aku harus pergi duluan bersama keluarga, sehingga tak jadi berkumpul dengan
teman-teman yang lain.
Ini
bahasanya nggak banget ya ? Ganti lebih informal lagi…
School for Nation Leader itu…
SERU BANGET
Nggak
nyesel aku harus ikut acara ini. Semua peserta berkumpul dari Barat sampai
Timur, penuh canda, tawa, serius, sedih, cinlok juga (apakah saya temasuk salah
satunya? Hanya saya dan Allah yang tahu).. Perjalanan dimulai dari Stasiun
Bogor dimana saat itu langit mendung sudah mulai menyambutku. Jujur perjalanan
hari itu sangat melelahkan, namun luar biasa. Bersyukur sekali selama di Bogor,
“Hujan” terus menerus mengguyur, melupakan sejenak panasnya kota Pekanbaru.
Sebenarnya, aku lebih suka sama bintang dibanding “hujan”, tapi toh mereka
sama-sama bikin adem, jadi ya nggak apa-apa. Baiklah, berhenti ngawurnya sampai
disini.
Sampai
di asrama, udah basah-basahan kena hujan, eh pas di depan kamar langsung di
komando untuk pergi mandi sama temen-temen sekamar. Males sih (haha) tapi demi
kalian aku mandi deh.. Akhirnya malam itu aku bisa ketemu sama teman-teman SNL
lainnya dan pada malam itu pula terbentuklah kelompok yang paling keren “D
Cokro”. Jadi anggota D Cokro itu seru banget, selama pelatihan kelompok ini
nggak henti-hentinya bikin ketawa. Kalau menurut aku, kami tim yang paling
solid, rapinya paling cepat, ngumpulnya juga cepat, selalu bareng-bareng, foto
tiap saat, wah pokoknya menurut aku D Cokro the best banget deh.
Kalau tentang pemateri gimana? Materinya
keren-keren, mulai dari bahas Indonesia sampai Internasional. Pematerinya juga
orang-orang yang hebat (sayang aku nggak tahu betapa hebatnya mereka).
Kadang-kadang bosen juga, jadi agak ngantuk pas materi, tapi itu semua
terbayarkan oleh Coffee Break (moment yang paling ditunggu).. Becanda ding,,
aku suka banget kok sama materi dan pematerinya. Aku jadi tahu hal-hal baru
tentang Indonesia, buka pemikiran baru, mengubah cara pandang tentag negara
sendiri, nasionalis booster banget deh. Yang paling disukai itu pas sesinya pak
Rene, soalnya materinya itu HI banget. Jadi deh, selama sesi pak Rene,
ngantuknya pada hilang semua.
School for Nation Leader itu nggak
main-main...
Pematerinya
orang-orang hebat yang telah ahli di bidangnya. Pesertanya terlebih lagi, para aktivis dan
organisator tingkat dewa. Aku sebenarnya sih agak minder karna masih baru banget
tentang organisasi-organisasian, masih polos tentang pergerakan mahasiswa, dan
masih belajar untuk merawat Indonesia. Tapi aku belajar banyak dari mereka
semua, semangat mereka itu bikin aku yakin aku juga bisa seperti mereka..
Sesi
menarik lainnya yaitu saat jalan-jalan ke Botani Square, kalau boleh jujur itu
pertama kalinya ke bioskop. Maklum aja, anak rumahan+++ kayak gini susah banget
bawa kaki untuk keluar rumah, meskipun ngakunya hobi dan suka banget sama
jalan-jalan. Tapi tetep aja yang namanya ke bioskop ya baru hari itu.
Kesannya... biasa aja sih sebenernya. Lebih ke seneng jalan-jalannya.
School for Nation Leader itu perjuangan..
Perjuangan naik tempat tidur pas pagi sama
malam (dapat kasurnya yang diatas). Perjuangan bangun pagi juga, perjuangan
merawat Indonesia juga.. « Aduh kamu mah kalau ngeles bisa aja »
Banyak sih hal-hal yang diperjuangkan di SNL dan aku suka semua hal itu,
termasuk perjuangan mengejar impian masa depan..
School for Nation Leader itu serius..
Beneran deh, yang ini nggak bohong… Ikut SNL
ini harus serius, bukan hanya untuk bangga-banggain diri ke temen-temen.
Tanggung jawab seorang peserta itu berat……..banget. Jadi kalau kitanya nggak
serius ikut kegiatannya, kasihan waktunya dibuang-buang kayak gitu. Menurut
aku, kegiatan ini untuk masa depan kita, oleh karena itu, aku paling suka
bagian acara MHMMD, walaupun sebenarnya dibikin pusing untuk ngisi peta hidup
sampai umur 70 tahun. Aku baru sadar kalau belum ngerencanain apa-apa untuk masa
depan aku nantinya. Sampai pas ketemu nisan, aku juga masih nggak ngeh juga..
Apalagi ya yang mau dibahas tentang SNL? Aku
jarang cerita lewat tulisan sih kalau momentnya udah lewat. Maunya pas lagi mau
cerita ya langsung ditulis biar panjang kali lebar. Sebenarnya masih banyak
moment-moment seru yang harusnya aku ceritain.. Tapi ini otak lagi nggak mood
(moody-an banget) Jadi kalau ceritanya dikit maaf ya… Bisa kok lihat
kisah-kisah teman-teman SNL lainnya.
Ikut
SNL itu benar-benar anugrah bagi aku dan aku bahagia bisa jadi bagian dari SNL.
SNL ngajarin aku banyak hal tentang menjadi seorang pemimpin, meningkatkan rasa
nasionalis aku, dan ketemu pemikiran-pemikiran baru. Aku suka sama Bogor yang
penuh sama ‘’hujan’’ sejak awal datang sampai aku landing di Pekanbaru. Masalahnya,
sekarang itu hujan bener-bener hilang digantiin matahari Pekanbaru yang
masyaallah banget. Jadi siapakah "Hujan" itu ?
Nah
lho,,aku jadi bingung sendiri aku bahas apa tentang SNL. Nanti aku dieliminasi
jadi anggota SNL kalau ceritanya kayak gini.. Aduh, maaf ya sekali lagi..Jangan
sampai salah fokus juga.. Intinya…
“School for Nation Leader
Mengubahku
Untuk Merawat Indonesia
Menjadi Lebih Baik”
***cerita School for Nation Leader 1***
**banyak editing-nya**
*banyak kelupaan karna nggak pas moment*
Komentar
Posting Komentar