Listening,
Reading, Writing test
Di
bagian tes listening, saya sering ketinggalan informasi karena soal
listeningnya cukup berbeda dengan latihan yang sering saya lakukan dengan
Cambridge IELTS. Saya tidak bisa memprediksi berapa jumlah benar saya, tapi
menurut prediksi saya jumlah jawaban benar saya paling sedikit 22 soal. Untuk tes
reading, lumayan aman, passages yang diberikan dapat dimengeti dengan mudah,
sehingga bisa dijawab dengan lumayan lancar.
By the way, jika semua web ielts
menyarankan untuk skimming, maka saran tersebut sebaiknya kalian terapkan. Saya
sebenarnya tidak mengerti dengan praktik skimming ketika writing, saya
cenderung lebih melihat soal terlebih dahulu lalu langsung mencari jawabannya
di passages. Tapi tetap saja, pada akhirnya saya mencari main paragraph untuk
mengetahui apa yang dibahas dalam passage tersebut. Untuk writing, task 1-nya
hanya diberikan satu diagram dan task 2-nya tentang topik health. Lagi-lagi,
saya kurang pemahaman tentang topik ini. Saya cukup was-was dengan skor writing
karena pada menit-menit terakhir saya menghitung jumlah kata di task 2 yang
telah saya tulis dan ternyata KURANG DARI 250 KATA. Saya tidak tahu dengan task
1, karena waktu telah habis dan saya sama sekali tidak sempat menghitungnya.
Sebenarnya tips dati web-web IELTS
yang saya baca, saya tidak harus menghitung jumlah kata. Tapi karena saya
sedikit sekali latihan writing, biasanya di akhir writing saya selalu
memastikan jumlah kata yang telah ditulis. Terlebih lagi saya juga membaca
kalau menulis kurang dari jumlah kata yang diminta akan mengurangi skor writing
dan mendapatkan penalty. Kata ‘penalty’ tersebut lumayan membuat saya was-was
setelah ketiga tes tersebut selesai. Saya sebenarnya sangat berharap bisa
mendapat score 6,5 untuk writing, tapi dengan kondisi tersebut saya menjadi
kurang lain, terlebih lagi dengan struktur kalimat yang saya gunakan selama
writing.
Speaking
test
Akhirnya sampai juga saya di bagian
akhir tes yaitu Speaking. Saya mendapat giliran ke-lima dari 14 test-taker pada
hari itu. Saya cukup penasaran dan sedikit cemas karena saya tidak pernah
practice speaking sebelumnya. Setelah giliran saya tiba, saya akhirnya masuk ke
ruangan dan melakukan tes. Ternyata tes-nya lumayan santai, by the way
examiner-nya masih orang Indonesia, walaupun pronouncation b.inggrisnya saya
akui sangat bagus. Meskipun demikian saya masih bisa mengerti dengan apa yang
beliau ucapkan.
Pertanyaan yang diberikan masih
seputar kehidupan sehari-hari, jadi bisa dibilang kita tidak terlalu kesulitan
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Tips dari saya adalah
untuk memperbanyak vocabulary. Entah pengaruh nervous atau vocabulary saya yang
sedikit, saya sering lupa saat ingin mengungkapkan sebuah kata ketika menjawab
pertanyaan. Hal ini cukup menguras waktu sehingga saya hanya mendapatkan waktu
yang sedikit untuk menjawab. Apalagi tipe introvert seperti saya (nggak tau ada
hubungan atau nggak), saya sudah berusaha sepanjang mungkin untuk menjelaskan
suatu hal tapi kok sepertinya masih kurang ya. Jadi saya nggak bisa memprediksi
sama sekali skor untuk speaking test. Well, that is the end of speaking test.
Kesan
selama tes IELTS
Sesi ini sih lebih kepada curhat
tentang gimana rasanya tes pertama kali dengan kondisi yang seperti itu. Lumayan
lega karena tes-nya diundur tapi lumayan hmm kurang nyaman juga karena culture
buruk orang Indonesia (termasuk saya) yang masih kurang bisa on-time. Selama
tes reading dan writing, saya cukup merasa terganggu dengan examinernya yang
terus mengingatkan waktu yang tersisa. Hal tersebut cukup bikin panik terutama
saat tes writing yang waktunya hanya 1 jam. Waktu latihan di rumah dan simulasi
tes, kayaknya waktunya panjang banget, tapi pas waktu tes rasanya cepat sekali
waktu berlalu. Apalagi examinernya terus mengganggu konsentrasi dengan mengingatkan
waktu yang tersisa. Untuk sesi speaking, examinernya lumayan strict dan terus
menerus menyetop saya saat saya berbicara. Kalau memang kepanjangan sih nggak
apa-apa, tapi ini saya lagi mikir mau ngomong apa, baru beberap menit undah
di-stop lagi.
Untuk hal-hal kecil lainnya, seperti
yang saya bilang di awal kalau IELTS sangat mementingkan keamanan. Jadi ke
ruangan tes tidak boleh membawa barang elektronik termasuk jam. Kita hanya
boleh membawa pensil, penghapus, peruncing pensil (yang kecil, kalau yang besar
tetap harus ditinggal di luar), kartu identitas, sama botol air minum yang
bening. Saya bawa sih botol minum, tapi selama tes saya nggak minat minum.
Well, that’s my first experience in
IELTS test. I have to waiting about 13 days to receive my test result. Hope
everything going well to me and you too. See you^^
ka, saya mau tanya boleh ka? apakah examinernya native atau bukan ka?
BalasHapus